Senin, 08 November 2010

Mahasiswa Antara Intelektual Dan Anarkis

Mahasiswa baru memasuki dunia kampus dengan motivasi awal yang berbeda, ada yang menganggap kuliah sekadar prestise, ajang cari jodoh, mengasah intelektual, dan sebagian besar sekedar sebagai tempat mendapatkan ijazah agar mudah dapat kerja. Sebutan sebagai seorang mahasiswa menurut saya bisa dibilang merupakan suatu yang membanggakan, mengapa? karena sebagai seorang mahasiswa kita dianggap sudah memiliki pola pikir yang cukup matang untuk bisa memberikan kontribusi positif bagi masyarakat banyak, jadi malu dong kalo sebagai seorang mahasiswa kita tidak bisa menjadi kontribusi positif  bagi masyarakat.
Seperti yang sering di beritakan akhir-akhir ini banyaknya mahasiswa yang turun ke jalan untuk melakukan aksi demo agar aspirasinya didengar oleh para pejabat-pejabat Negara, tapi hasilnya seperti apa? aksi mereka juga tidak dipedulikan sekalipun mereka sampai ada yang melakukan demo secara anarkis, misalnya seperti yang sering dilakukan mahasiswa di depan gedung MPR/DPR dengan cara membakar ban bekas, memblokir jalan,sampai ada beritanya kursi-kursi dibakar didalam gedung DPR,dan yang lebih anarkis lagi mahasiswa yang demo merusak bahkan membakar mobil-mobil plat merah yang lewat,tapi sebenarnya tidak ada untungnya sama sekali mereka melakukan tindakan anarkis seperti itu. Bukankah seorang yang terpelajar menggunakan intelegensinya bukan otot untuk menyelesaikan masalah?
Sebagai seorang yang terpelajar seharusnya kita bisa menyelesaikan masalah dengan cara yang sewajarnya, jangan sampai apa yang dilakukan sebenarnya untuk membela rakyat tapi malah membuat rakyat cemas karena aksi demo anarkis yang dilakukan. Memang sekarang era reformasi, merupakan era keterbukaan yang membolehkan kita untuk menyuarakan aspirasi kita secara bebas dan demonstrasi merupakan salah satu cara untuk menyuarakan aspirasi itu,tetapi itu hanya merupakan salah satu cara, berarti menyampaikan aspirasi tidak harus dengan cara seperti itu.
Jika memang memaksakan diri dan mengharuskan untuk demonstrasi, tentunya harus memiliki persiapan matang, dalam hal visi, misi dan tujuan serta konsep dari demo itu sendiri. Mengapa harus seperti itu? karena sebagai mahasiswa yang memiliki intelektual dan berpendidikan sudah seharusnya setiap apa yang akan dilakukan terkonsep dengan baik. Sehingga seandainya dalam menyatakan sikap terhadap kebijakan dan keputusan pemerintah atau kepada siapa-pun harus dengan demonstrasi dapat terhindar dari tindakan-tindakan yang anarkis,tentunya masyarakat akan peduli terhadap kegiatan demonstrasi yang santun.
Pesan untuk rekan-rekan mahasiswa,silahkan anda menyuarakan aspirasi dengan demonstrasi, namun sebelum demontrasi itu dilaksanakan, sebaiknya perhatikan beberapa hal yaitu :
a.       Tentukan Visi, Misi dan Tujuan
Setiap langkah dan gerak MAHASISWA sudah harus jelas tentang visi, misi dan tujuannya dalam hal ini, telah lebih dalam lagi tentang apa dan bagaimana sebuah kebijakan itu diluncurkan, sebuah tindakan itu dilakukan. Sehingga misi demo akan jelas dan tujuan demonstrasi akan dapat ditentukan dengan pasti.
b.      Konsep Dengan Baik
Jika dalam melaksanakan tindakan itu disertai dengan konsep dan gambaran yang jelas, tidak akan terjadi tindakan ANARKIS dan Membabi Buta.
  1. Hargai Diri Sendiri
    Dengan menghargai diri sendiri, tentu-nya kita juga akan menghargai orang   lain, karena yang dihadapi pendemo adalah aparat, dan perlu kita ketahui bahwa aparat itu manusia bukan robot, memiliki emosi dan perasaan, memiliki keluarga, berhak disayangi dan menyayangi.
  2. Jangan Pernah Pakai Narkoba
    Ini yang terpenting, untuk bisa berpikir jernih dan realistis tentunya diperlukan pikiran yang bersih dan jernih juga, jika demo di barengi dengan penggunaan narkoba, akan sulit dikendalikan dan diarahkan.    
Minimal empat hal diatas jika dilaksanakan, tentunya demonstrasi yang dilakukan mahasiswa akan mengundang simpati, baik warga masyarakat ataupun pemerintah, dalam demo-pun tentunya harus menyampaikan jalan keluar atau alternatif untuk memecahkan persoalan,jadi tidak hanya menyuarakan penolak tanpa adanya solusi. Karena jika kita amati dan lihat, tidak seluruhnya kesalahan tindakan anarkis mahasiswa itu dipicu oleh polisi, akan tetapi bagaimana brigade yang dibuat polisi untuk mengamankan keadaan, dilempari batu, dipukul pakai galah dan bahkan dilempari bom molotov, tidak salah tentunya jika polisi akhirnya melakukan penangkapan pada pelaku dan inikah model demonstrasi cerdas kaum intelektual di negeri ini? Harapan saya semoga mahasiswa mampu memberikan contoh dan teladan yang baik bagi tegaknya proses demokrasi di negeri ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar